Alkitab adalah Firman Allah
![]() |
Image: pexels.com- johnmark-smith |
PenaIlahi dev- Mazmur 119 dikenal dengan mazmur Hukum atau Mazmur Firman Allah
Salah satu keunikan Pendidikan Kristen yang harus diketahui oleh
setiap orang (khususnya para guru Kristen) terletak pada subjeknya -
Alkitab (Firman Allah), dinamika spiritualnya- Pekerjaan Roh Kudus
dan sasarannya – transformasi spiritual
Peringatan: Kita bukanlah sebagai subjek, tetapi Allah dan
FirmanNya
Seorang Pengajar pertama-tama adalah seorang yang mencintai Firman
Allah, hidupnya berpusat kepada Firman Allah. Ungkapan Pemazmur
dalam teks yang kita baca menjelaskan kerinduannya yang dalam akan Firman Tuhan.
Dalam setiap ayat (159-169) Pemazmur menguraikan kerinduan dalam
pengalamannya bersama dengan Tuhan dan Firman-Nya. Pemazmur menjelaskan hakekat
Firman Allah dalam ungkapan-ungkapan :
Firman Tuhan itu menghidupkan (meskipun ia akan mengalami
kematian), Sabda-Nya membenarkan (meskipun ia dianggap bersalah), Kebenaran-Nya
memberi kegembiraan (meskipun di tengah-tengah kesusahan).
Ketetapan-Nya memberi
keadilan (meskipun ia diperlakukan secara tidak adil), Ajaran-Nya memberikan keberanian (meskipun ia di dalam
situasi yang mengancam).
Hukum-Hukum TUHAN membuat kita membenci dusta/kebohongan (di
tengah-tengah dunia yang membenarkan dusta), Suara TUHAN membuat kita terus
bersyukur (meskipun dalam situasi yang sulit untuk bersyukur),
Taurat TUHAN memberi ketentraman
(meskipun di tengah-tengah kegelisahan dunia di sekitar kita), Sabda TUHAN memberi
keselamatan (dalam dunia yang menuju kebinasaan) dan Pearaturan TUHAN memberi
pengertian/hikmat (di tengah-tengah kebodohan dunia ini)
Seluruh ungkapan ini ingin menjelaskan sifat dari Firman Allah
yang mengerjakan pembaharuan dalam kehidupan si Pemazmur, kehidupan setiap
orang yang mencintainya dan terlebih khusus bagi mereka yang akan
mengajarkannya.
Fenomena di sekitar kita telah menjadi pembelajaran yang baik,
dimana reformasi sering kali diidentikkan dengan demonstrasi yang justru
menghasilkan berbagai chaos di tengah masyarakat.
Pertanyaannya, apakah sebagai pendidik Kristen kita telah hidup
dalam Firman Tuhan?
Hamba-hamba Tuhan (Nabi, Rasul bahkan Tuhan Yesus sendiri) telah
meninggalkan teladan bagi kita sebagai pendidik Kristen, melalui hidup mereka
yang berpusat kepada Firman Tuhan
Tuhan Yesus menegur Ahli Taurat dan Farisi, bukan karena
ajarannya, tetapi karena mereka tidak hidup sesuai dengan apa yang mereka ajarkan
(mereka hanya seperti calo surga, tetapi tidak masuk surga)
Seorang Pengajar Kristen mengajarkan Firman Tuhan
Apa fungsi Firman
Allah dalam kehidupan orang percaya? (2 Tim 3:16)
1. Mengajar: yang diajarkan
oleh Firman Allah kepada manusia adalah Kebenaran, kurikulumnya adalah Firman
Allah, gurunya adalah Roh Allah dan murid/objek yang diajar adalah manusia
berdosa, waktu belajar : seumur hidup
2. Menyatakan kesalahan: parameter yang dipakai
untuk mengukur seseorang benar atau salah adalah Firman Allah, bukan kebenaran
manusia, bukan kondisi, bukan suara rakyat adalah suara Tuhan, bukan suara
mayoritas, bukan budaya dll. Hati yang berdosa akan nampak dalam terang Firman
Allah
3. Memperbaiki kelakuan
(Mzm.119:10-11):Kesalahan-kesalahan yang dinyatakan (dibukakan/uncover) oleh
kebenaran Firman Allah, hanya dapat diperbaiki/recovery, oleh Firman Allah
dengan cara hidup berdasarkan ketetapan-ketetapannya
4. Mendidik orang dalam
kebenaran : Dalam proses untuk hidup dalam kebenaran, setiap orang
harus bersedia dididik oleh Firman Allah
Tema ini seperti peribahasa “membuang pasir di pantai” , sesuatu
hal yang sia-sia. Tetapi meskipun demikian, apakah semua orang percaya telah
memahami tema tersebut secara benar? Apakah yang dimaksud dengan Alkitab adalah
firman Allah?
Banyak orang yang mengajukan keberatan terhadap tema ini. Apakah
Alkitab adalah firman Allah sementara isinya banyak yang kontradiks, apakah
Alkitab adalah firman Allah sementara isinya menjelaskan perbuatan-perbuatan
yang amoral, apakah Alkitab firman Allah, sementara di dalamnya terdapat
perkataan-perkataan setan.
Inilah sebagaian kecil penolakan terhadap tema, yang berdampak
kepada penolakan terhadapnya (firman Allah), Benarkah demikian? Apakah yang
dimaksud dengan Alkitab adalah Firman Allah?
Apa kata Alkitab tentang dirinya yang adalah Firman Allah? Alkitab
adalah kitab yang ditulis berdasarkan inspirasi Ilahi (dorongan, bimbingan,
perlidungan Roh Kudus kepada orang-orang pilihan Allah untuk menuliskan apa
yang dikehendaki oleh Allah untuk dituliskan)
Alkitab adalah inspirasi Allah (2 Tim.3:16, Segala tulisan
diilhamkan oleh Allah = dihembuskan oleh Allah, Alkitab bersumber
kepada Allah, Jika Alkitab bersumber kepada Allah, maka Alkitab memiliki
otoritas yang bersifat mutlak dan mengikat semua manusia.
Alkitab yang bersumber kepada Allah, maka Firman Allah adalah
firman yang memiliki kuasa (band. Kejadian 1 , berfirmanlah Allah, maka
semuanya jadi. Tidak ada sesuatu yang difirmankan oleh Allah yang tidak
terlaksana.
2 Petrus 1:20-21, Semua nubuatan dihasilkan oleh Roh Kudus, dengan
demikian tidak ada satu bagian yang terkecil sekalipun yang dihasilkan oleh
pikiran manusia
Silogisme yang salah: Alkitab ditulis oleh
manusia, manusia berdosa, sehingga Alkitab penuh dengan kesalahan
Silogisme yang benar : Alkitab dihembuskan oleh Allah, Allah
benar, sehingga Alkitab adalah benar/tidak mungkin salah
Jika Alkitab bersumber kepada Allah, maka setiap orang membutuhkan
Firman Allah dalam hidupnya.
Dua pendapat yang salah
dalam mempelajari Alkitab :
1. Alkitab sulit untuk dipelajari: sehingga belajar
kebenaran firman Allah hanyalah menjadi kewajiban bagi orang-orang tertentu
saja (Majelis, hamba Tuhan, Mahasiswa teologi, Dosen atau setiap orang yang
memiliki hubungan langsung dengan Alkitab) “saya tidak sanggup mempelajari
Alkitab, sebab setiap kali saya mencoba membacanya, saya tidak mengerti” Apakah
memang benar demikian, apakah Alkitab yang ditulis dalam bahasa manusia untuk
kepentingan manusia, dengan sengaja ditulis oleh Allah melalui hamba-hamba-Nya
dengan bahasa yang sulit dipahami oleh manusia?
Jika demikian untuk apakah Allah memerintahkan
untuk menuliskannya? (Pandangan ini fakta arau dalih/alasan?) Jika
kita sanggup membaca Koran, Majalah, buku-buku pengetahuan yang ditulis dalam
bahasa yang ilmiah mengapa kita tidak dapat membaca Alkitab yang justru ditulis
dalam bahasa popular (bahasa fenomonologi). Banyak orang yang
begitu pintar berteori tentang Alkitab, (Alkitab adalah ini dan itu) tetapi ia
sendiri tidak membacanya
2. Alkitab Membosankan: “Alkitab sangat membosankan “ Seorang
ketua STT pernah menghubungi seorang dosen untuk dapat mengajar di sekolah yang
dia pimpin. Ketua ini berkata kepada sang dosen, “kami membutuhkan
seorang dosen yang dapat menghidupkan Alkitab, si Dosen menjawab…. Bapak ingin
saya menghidupkan Alkitab? Saya tidak tahu kalau Alkitab sudah mati, saya juga
belum pernah mendengar Alkitab sakit, siapa dokter yang menunggui kematiannya?
Saya tidak dapat menghidupkan Alkitab untuk siapapun, Alkitab belum pernah
mati, Alkitab justru telah menghidupkan saya. Benarkah Alkitab membosankan?
Menurut Karl Barth, masalah yang sebenarnya bagi manusia untuk
dapat membaca dan mempelajari Alkitab adalah kemalasan.
Bagaimana caranya supaya kita dapat hidup sesuai dengan Firman
Allah
- Mendengar (Rm.10:17), Membaca (Mzm.1),Merenungkan (Mzm.1), Mempelajari (Mzm.1), Melakukan (Yak.1:22)
Kiranya, melalui Renungan singkat ini, kita semua dapat bertumbuh
dan berbuah di dalam kebenaran Firman TUHAN.
0 Response to "Alkitab adalah Firman Allah"
Post a Comment